My Photo
Name:
Location: Bdg, Bgr, Jawa Barat, Indonesia

Posted At Friday, February 16, 2007

Bergerak
Manusia yang sehat adalah manusia yang selalu bergerak. Olahraga maksudnya? Boleh. Namun, kenyataannya segala sesuatu yang bergerak memang cenderung 'menyehatkan'. Kata lain dari bergerak, mungkin mengalir. Dua kata tersebut memiliki efek yang sama. Badan kita sehat karena darah kita mengalir dengan semestinya, ada setitik saja benda yang menghambat aliran darah kita dalam vena dan arteri, bisa berujung kematian. Darah yang sehat juga ternyata darah yang tidak terlalu kental, sehingga mudah mengalir. Makanya, ketika donor darah, bisa diketahui orang yang biasa olahraga dan yang tidak dari aliran darahnya. Orang-orang yang jarang, apalagi tidak pernah berolahraga, cenderung lebih kental. Kata gerak sendiri bisa berarti hidup. Selama kita bergerak, itu tanda kita masih hidup.

Bergerak di sini bukan berarti loncat sana-sini, marathon puluhan kilo atau main sepak bola seharian. Bukan. Bekerja, berpikir, bertindak, membaca, menulis dan berkarya. Itulah bergerak yang saya maksud. Orang-orang yang jarang bergerak cenderung lebih cepat pikun, kurang bisa memaknai hidup, dan lebih mudah terjerumus menjadi orang yang tertindas. Sementara orang-orang yang bergerak cenderung sulit pikun, menjadi seorang leader dan dalam banyak hal adalah penentu perubahan. Soeharto tidak akan pernah mengundurkan diri seandainya rakyat tidak bergerak. Indonesia tidak akan pernah merdeka, seandainya putra bangsa ini tidak bergerak. Dan kita juga terlambat mencapai tujuan seandainya angkot ngetem melulu!! halah...dendam pribadi itu mah ;))

Dalam kehidupan kita ada banyak hal yang fitrahnya harus selalu bergerak. Air, energi, ilmu dan...uang! Air yang sehat adalah air yang mengalir, bergerak. Air yang diam cenderung menjadi sumber penyakit. Demam berdarah salah satunya. Energi jika tertahan juga bisa berakibat fatal dan menghancurkan. Karena itu, kemarahan juga bisa jadi sangat menyehatkan. Namun, tidak berarti kita harus selalu marah-marah. Prinsip energi kan bisa berubah bentuk. Maka, agar tetap sehat, enegi marah itu bisa kita ubah menjadi energi lain. Misalnya, dengan menuliskan perasaan marah tersebut, atau shalat, bisa juga ngomong sendiri dengan tembok. Kalau dibiarkan energi marah itu tertahan, lama-lama kita bisa gila.

Ilmu? Jelas. Orang-orang yang tidak menggunakan ilmu yang dimilikinya, akan mudah lupa dengan ilmu tersebut. Namun, orang-orang yang menggunakan ilmunya dengan baik, selalu berhasil dalam hidupnya. Karena itu, membaca saja hanya memenuhi otak kita dengan informasi, dan belum tentu berguna. Untuk dapat bermanfaat, informasi itu harus kita tuliskan, ceramahkan, ajarkan atau kita gunakan untuk berkarya. Ilmu tidak boleh terlampau lama tenggelam dalam diri kita, dia harus selalu berada di atas permukaan. Sebab, menyelami otak kita (mengingat) adalah hal yang melelahkan dan membuang energi. Agar tetap mudah diingat, ilmu harus dibagikan. Orang-orang yang membagi-bagikan ilmunya, tidak pernah berubah menjadi kurang ilmu. Namun, justru ilmu itu semakin melekat kuat dalam dirinya. Itulah sebabnya pengajar selalu ingat dengan apa yang diajarkannya, karena dengan mengajarkan ilmu, menjadikan ilmu itu tetap berada di permukaan.

Lantas bagaimana dengan uang? Bahkan jika uang yang kita miliki menggunung pun, tetap tidak ada manfaatnya jika tidak kita gunakan. Uang seratus rupiah yang kita gunakan untuk membeli permen, sudah lebih jelas kegunaanya daripada uang trilyunan rupiah yang kita simpan di dalam brankas. Sejatinya, uang dibuat untuk terus bergerak. Dan memang begitulah sifat uang. Berapapun jumlah uang yang ada di tangan kita, cenderung tidak bertahan lama. Anehnya, kita pun tidak pernah bisa menahan uang tersebut berlama-lama. Karena bergerak, uang menjadi sangat berharga. Akibat perputaran uang, perekonomian suatu bangsa bisa berjalan.

Maka, agar hidup semakin hidup, bergeraklah. Jika menghubungkan diri kita dengan uang, ilmu dan energi, kita hanyalah sebuah media agar hal-hal tersebut tetap bergerak dan bermanfaat. Dengan menahan terlalu lama dalam diri kita, hanya menjadikan jiwa kita semakin kerdil, dan pada akhirnya menjadikan hal-hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak berguna sama sekali. Karena itu, apa pun yang kita terima, gerakkanlah, bagikanlah dengan orang lain. Kelak kita akan berbahagia dan 'sehat'.

S3K3L04. 010207. 8.11.

Sebuah sindiran untuk saya sendiri :))
Posted by Donny @ 9:40 PM

Ada 0 orang yang cuap-cuap :

Post a Comment

Copyright © 2006 Bom Bye
Design : Donny Reza