My Photo
Name:
Location: Bdg, Bgr, Jawa Barat, Indonesia

Posted At Friday, April 13, 2007

Ganti Nomor HP? No Way!
Dari obrolan panjang dengan Obenk beberapa saat lalu, salah satu yang menjadi topik pembicaraan adalah ganti nomor HP. Saya dan Obenk memiliki kesamaan pendapat tentang nomor HP. Berbicara tentang nomor HP, saya bukanlah orang yang gampang 'kabita' dengan fasilitas-fasilitas menarik yang ditawarkan. Buat saya, nomor HP adalah sebuah identitas. Kalau saja tidak karena hilang, nomor HP pertama saya pastilah tidak akan pernah saya ganti. Ketika nomor tersebut hilang, dan tentu saja HPnya juga, belum ada fasilitas penggantian nomor yang sama dari operator.

Selama menggunakan HP, saya hanya pernah menggunakan 3 buah nomor. Itupun dari operator yang sama, Singasat ;)) Eits, nggak usah bingung, itu hanya sebutan saya untuk operator yang saya gunakan, sejak penjualan saham perusahaan tersebut kepada Singapura. Awal mula ketertarikan saya untuk menggunakan operator tersebut karena melihat teman saya yang bisa menggunakannya untuk koneksi internet. Sejak dulu saya selalu terobsesi untuk memiliki koneksi internet di rumah, dan sampai sekarang pun, bahkan sejak menggunakan nomor dari operator tersebut, saya masih belum pernah bisa memilikinya, karena ternyata mahal juga. Mending ke warnet aja.

Nomor pertama yang saya gunakan adalah dari IMTiga, dengan HP paling tenar seri 5510 yang cocok juga untuk digunakan nimpukin maling. Awalnya, gaptek! Bukan karena nggak ngerti bagaimana menggunakan HP, tapi karena ketidaktahuan saya terhadap frekuensi yang berbeda antara operator dan HP. Operator 'bekerja' pada GSM 1800 MHz, sedangkan fitur HP hanya bekerja di frekuensi GSM 900 MHz, jelas nggak nyambung. Untungnya ketika itu, nomor yang saya gunakan bisa lintas operator, sehingga saya bisa menggunakan operatornya Matahari. Saat itu, IMTiga dan Matahari masih belum bergabung dalam satu operator.

Saya sempat mengganti HP. Masih menggunakan merk yang paling tenar, barang bekas, dengan seri hitungan mundur dari 3 sampai 0. Meskipun seri itu sudah ditinggalkan, namun setidaknya operator dan HP sudah bisa nyambung, jadi saya nggak perlu repot-repot lintas operator lagi. Sayangnya, 2 minggu setelah memiliki HP 'baru' tersebut, karena keteledoran saya, HP tersebut hilang dicuri. Menyakitkan. Saya paham rasanya kemalingan, wajar kalau kemudian ada maling yang tertangkap pasti babak belur, saat itu saya juga sangat ingin menangkap dan memukulinya sampai babak belur. Sebetulnya, yang paling saya tangisi adalah nomor-nomor yang ada di HP tersebut. Nomor tersebut jauh lebih penting daripada HPnya. Untunglah, saya masih memiliki catatan beberapa nomor ketika saya belum memiliki HP.

Sekitar 3 bulan hari-hari saya kosong dari HP, meskipun kemudian saya membeli nomor baru, masih IMTiga juga, tanpa HP. Untuk keperluan SMS atau telpon, saya biasanya 'merampok' HP teman. Nomor tersebut adalah nomor yang sampai sekarang masih digunakan, sudah 4 tahun lebih. Jadi, bisa dikatakan, saya adalah orang yang setia. Alah! Gubrak!! Heuheuheu. Selama itu, berbagai macam godaan dari operator lain sudah saya rasakan. Bahkan, yang paling gila adalah godaan dari operator-operator CDMA. Namun, tetap saja saya tidak tergoda. Prinsip saya, kalaupun harus punya nomor baru, saya harus punya HP baru juga. Maka, kemudian saya berpoligami dengan 'menikahi' saudara IMTiga dan Matahari, yaitu kartu pasca bayar dengan nama yang sama dengan salah satu bab dalam pelajaran Matematika. Alhamdulillah, sampai saat ini, dua-duanya belum pernah protes karena merasa diperlakukan tidak adil...Heuheuheu. Namun, kalau dibandingkan, harga 2 buah HP yang saya miliki tidak ada apa-apanya dengan HP terbaru saat ini. Awalnya, ada perasaan bangga punya 2 nomor dan 2 HP, serasa jadi orang kaya! Sekarang? Orang punya HP 3 buah sudah jadi pemandangan biasa.

Poligami nomor tersebut sudah berlangsung selama 2 tahun, tepatnya ketika saya mulai mengerjakan skripsi. Alasan saya waktu itu karena dengan nomor tersebut bisa mengakses internet selama 24 jam per hari, dengan beban biaya Rp. 25.000,-/bulan. Apalagi kebutuhan saya akan koneksi internet saat itu sedang tinggi. Bahan skripsi saya 100% dari internet. Namun, lagi-lagi karena 'kebodohan' saya, fasilitas tersebut berakhir beberapa hari setelah memiliki nomor baru tersebut. Jadi...back to warnet! Meskipun kemudian nomor tersebut tidak saya singkirkan, bahkan saya gunakan sampai sekarang. Dengan adanya nomor baru, tidak menjadikan nomor yang lama terlupakan. Kedua nomor tersebut memiliki peran yang berbeda. Nomor IMTiga biasanya diketahui oleh teman-teman lama saya, sedangkan nomor Matematika lebih diketahui oleh kenalan-kenalan baru. Bedanya, teman-teman lama tahu saya punya 2 nomor, kenalan baru tidak tahu saya punya nomor IMTiga :D

Nomor IMTiga saya sudah tercatat di puluhan phonebook teman-teman saya. Saya pun tidak pernah menghapus nomor-nomor mereka dalam HP saya. Oleh karena itu, phonebook HP yang menggunakan nomor tersebut sudah full. Tidak ada lagi ruang untuk satu nomor pun. Makanya, saya ingin sekali meminta maaf, jika kemudian ada yang mengirim SMS, telpon atau miskol melalui nomor tersebut, kemudian saya bertanya "ini siapa?" karena bisa jadi nomor yang menghubungi saya tidak ada dalam phonebook HP tersebut. Sudah sejak 2 tahun yang lalu HP tersebut tidak bisa ditambah dengan nomor baru. Kecuali, ada nomor-nomor yang sengaja saya hapus karena sudah tidak bisa dihubungi lagi. Saya paham betul bagaimana rasanya ketika menghubungi seseorang yang kita kenal, kemudian ditanya "ini siapa?". Makanya, saya sangat menghargai siapapun yang pernah menghubungi saya untuk mencatat nomor-nomor mereka. Namun, apa daya, kapasitas memori HP dan kartu terbatas, saya tidak bisa menyimpan seluruh nomor, meskipun ingin. Dengan tidak menyimpan nomor di HP saya, bukan berarti orang yang memilikinya tidak penting bagi saya. Tentu saja sangat penting buat saya, siapapun dia. Oleh karena itu, biasanya saya menyimpan atau mencatat nomor tersebut pada catatan kecil, atau dengan tidak menghapus SMS yang masuk.

Nomor tersebut pernah hilang juga. Ketika awal memiliki nomor Matematika, HP saya masih satu. Maka, saya menggunakan HP tersebut bergantian untuk 2 nomor. Lagi-lagi karena kecerobohan saya, nomor IMTiga saya taruh di dalam saku celana. Mungkin ketika saya mengeluarkan uang untuk ongkos, nomor tersebut terjatuh dalam bus yang saya tumpangi, dan terbawa ke Cirebon :)). Untunglah, saya bisa mendapatkan kembali nomor yang sama setelah menghubungi customer service operator tersebut. Meskipun saya kembali memiliki nomor yang sama, tapi nomor-nomor yang tersimpan pada memori nomor tersebut hilang, karena kartunya berbeda.

Kenapa saya tidak mau mengganti nomor? Seperti yang sudah saya jelaskan, buat saya, nomor tersebut adalah identitas. Kalau ada perlu dengan saya, hubungi saja nomor tersebut, pasti akan 'bertemu' dengan saya. Insya Allah. Saya berpikir, suatu saat, nomor tersebut akan menjadi 'pintu rezeki' untuk saya. Entah bagaimana caranya, yang jelas saya percaya hal tersebut bisa terjadi. Selain itu, jika saya ganti nomor, malas sekali rasanya jika harus memberi tahu semua orang, "ini nomor saya yang baru, yang lama hapus aja!" Lebih dari itu, saya sebetulnya paling sebel kalau teman-teman saya mengganti nomor. Ooopppss. Heuheuheu. Apalagi kalau alasannya karena "operator itu mahal, ini lebih murah..." atau "soalnya pacar gua pake operator ini...", oopppsss lagi, kayaknya banyak yang 'ketembak' nih ;)) Lebih-lebih kalau ada teman yang ganti nomor, tiba-tiba SMS dengan akrabnya, tanpa pernah memberi tahu sebelumnya kalau nomornya sudah diganti. Ketika saya balas "siapa nih?" dia malah pundung, nyebelin kan? Dan karena sudah 'bikin' pundung, saya yang harus minta maaf, ini lebih nyebelin lagi! Dan yang lebih menyebalkan dari itu semua, teman saya ganti nomor tanpa pernah memberitahu saya sama sekali. Ketika saya menghubungi, yang saya dengar adalah pesan dari tante-tante bahwa nomor tersebut sudah tidak aktif, dan rasanya suara tante-tante tersebut sama di tiap operator. Karena itulah saya tidak pernah ingin mengganti nomor dan menghapus nomor-nomor di HP saya.

Saya percaya, dengan persaingan antar-operator yang semakin edan, konsumen tidak akan dirugikan, malah semakin diuntungkan. Bagi operator, konsumen lebih berharga dari apapun. Ya, iya lah...kalau nggak ada konsumen, operator dapat duit darimana? Oleh sebab itu, untuk mempertahankan pelanggan agar tidak kabur, juga untuk meningkatkan penjualan, operator pasti akan berusaha memanjakan konsumen. Jika kemudian ada operator menawarkan fasilitas yang menggiurkan, itu hanya sementara saja, tidak akan bertahan lama. Operator yang lain pasti akan menyusul dengan menawarkan fasilitas lainnya. Jadi, saya tidak perlu merasa khawatir dan iri dengan tawaran-tawaran menggiurkan tersebut.

Bukan tidak pernah saya membeli nomor dari operator lain. Saya pernah menggunakan 'kartu Remi' dan juga kartu 'Ukuran Baju'. Tetap saja, saya merasa berat untuk menggantikan posisi kartu IMTiga. Mungkin karena sudah menjadi bagian dari diri saya. Nomor-nomor tersebut hanya bertahan untuk sekali pemakaian saja, setelah pulsa habis, ya sudah, tidak pernah saya isi ulang lagi. Dulu kartu Ukuran Baju terhitung yang paling mahal, tapi sekarang mereka menawarkan fasilitas yang edan-edanan. Suatu saat, ceritanya akan lain lagi. Oleh karena itu, saya memilih untuk tidak tertarik memikirkan ganti nomor. Terlepas dari operator manapun yang sedang anda gunakan saat ini, saya menyarankan untuk tetap menggunakan nomor tersebut. Entah dengan anda, tapi saya sangat percaya suatu saat nomor tersebut bisa menjadi media untuk rezeki saya, bahkan mungkin jodoh saya juga, siapa tahu :)

S 3 K 3 L 0 4. 110407. 03.22.

NB : Ada yang mau nomor HP saya? :D

Labels:

Posted by Donny @ 4:51 PM

Ada 11 orang yang cuap-cuap :

At 22 April, 2007 11:04, Anonymous Anonymous said...

Ganti nomor? wah sama. aku juga.
kalo skripsi aku sekarang pakai SPEEDY. murah banget ternyata. kalau pinter nyiasati, gak abis2 lho. Kemaren aja online seharian baru habis 10% doank.

 

At 02 November, 2007 13:05, Anonymous Anonymous said...

tWQBsZ The best blog you have!

 

At 03 November, 2007 00:01, Anonymous Anonymous said...

qEL6U3 Hello all!

 

At 03 November, 2007 01:48, Anonymous Anonymous said...

Magnific!

 

At 03 November, 2007 02:33, Anonymous Anonymous said...

actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.

 

At 03 November, 2007 03:41, Anonymous Anonymous said...

Hello all!

 

At 03 November, 2007 17:16, Anonymous Anonymous said...

Magnific!

 

At 03 November, 2007 21:51, Anonymous Anonymous said...

actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.

 

At 03 November, 2007 22:54, Anonymous Anonymous said...

Thanks to author.

 

At 03 November, 2007 23:59, Anonymous Anonymous said...

Thanks to author.

 

At 04 November, 2007 00:51, Anonymous Anonymous said...

Nice Article.

 

Post a Comment

Copyright © 2006 Bom Bye
Design : Donny Reza