My Photo
Name:
Location: Bdg, Bgr, Jawa Barat, Indonesia

Posted At Thursday, December 14, 2006

Penjelasan Teh Ninih dan Alasan AA Gym Memilih Teh Rini
Berikut ini adalah penjelasan Teh Ninih mengenai poligami yang dilakukan oleh AA Gym. Kutipan di bawah ini adalah kelanjutan dari tulisan yang berjudul Penjelasan AA Gym Tentang Pernikahan Kedua. Kutipan di bawah ini juga bersumber dari rekaman yang sama, yang saya pindahkan menjadi tulisan, mudah-mudahan bisa membantu siapapun yang membacanya untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas perihal pernikahan kedua AA Gym.

Selain itu, saya tuliskan juga alasan AA Gym memilih Alfarini Eridani (Teh Rini). Saya pikir sangat penting juga untuk saya sertakan di postingan kali ini. Sehingga akar masalahnya menjadi jelas, tidak sekedar gosip, atau ghibah.

Penjelasan Teh Ninih

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

Maha suci Allah, yang melembutkan hati-hati kita. Mudah-mudahan dengan kelembutan hati, Allah menuntun kita agar kita mudah untuk menerima kebenaran. Terima kasih AA...saya pribadi merasa bersyukur memiliki suami yang diberikan karunia yang sangat besar, bisa mengenal Allah sejak sebelum menikah. Dan saya...banyak evaluasi untuk saya sebagai istri, kurang terima kasih saya kepada suami, sehingga dengan pernikahan 20 tahun, walaupun saya sebagai istri sudah mulai dikenalkan dengan Allah oleh orang tua, tetapi untuk langsung bisa mempraktekan, Alhamdulillah, syariatnya lewat AA. Hakikatnya Allah SWT yang sayang, Allah memilih AA.

Perjalanan 20 tahun menikah penuh dengan liku, kadang sering tidak setuju dengan apa yang AA lakukan. Berawal dari bagaimana AA selalu melatih istri untuk tidak cinta dunia. Sempat terpikir, "Kenapa AA seperti ini, kok nyiksa istri...?". Tetapi, subhanallah, dengan kesabaran AA, sebagai suami begitu paham perasaan istri. Dan 20 tahun kemudian, inilah saatnya, latihan demi latihan yang luar biasa ujian besar. Di saat istri sangat cinta kepada suami, karena suami sedang diuji dengan penghormatan, dan suami juga selalu memuji istri. Nah, pada saat inilah, subhanallah, Allah mendatangkan kejadian yang menguji keikhlasan istri. Maka yang pertama kali, hikmah dari kejadian ini, "Ya Allah, saya sedang diuji dengan kemudahan, dengan penghormatan". Dan suami begitu bangga kepada saya, kadang terucap dalam hati, dalam pikiran..."inilah saya yang paling hebat, yang bisa mengantarkan suami saya menjadi hebat seperti ini"...Allah nggak suka, Allah Maha Cemburu..."Bukan karena engkau...", bukan karena saya sebagai istri, tapi Allah yang menuntun, Allah yang memberikan kekuatan kepada suami. Maka, Allah mendatangkan seorang wanita yang AA pilih sebagai istrinya.

Awalnya, hancurlah sudah perasaan diriku...tapi, subhanallah, terus minta kepada Allah...oh, ternyata nggak ada yang hebat, tidak ada yang hebat, yang hebat hanya Allah. Itulah ujian keikhlasan, sehingga akhirnya...ketika tahu bahwa AA sudah menikah, subhanallah, pasti ini ada hikmahnya, pasti ada hikmahnya. Langsung merujuk apakah ini akan mengikuti nafsu saya takut kehilangan...kehilangan...nama istri AA Gym yang hebat, atau merujuk kepada hukum Allah. Istikharah, sujud, minta tolong, sambil menangis...dan, subhanallah, ketika hati kita lembut, itu terasa sekali penghambaan kita kepada Allah, minta yang terbaik...minta yang terbaik. Dan, Allah membukakan hati bahwa apa yang dilakukan suami saya ini adalah sebuah kebenaran. Saya harus berjuang untuk memanage nafsu...memanage nafsu.

Dan, yang kedua, hikmahnya adalah, setelah meyakini bahwa ini sebuah kebenaran, disinilah benar, bahwa dengan poligami itu sangat komplit, bagaimana manajemen qalbu bisa dilatih semuanya. Yang pertama, bagaimana melatih supaya tidak dengki kepada orang. Di saat ada orangnya, dengki tidak? padahal hati terusik. Kalau saya dengki, berarti terhalang saya untuk mendekat kepada Allah. Kemudian yang kedua, evaluasi untuk diri. Apakah ini, saya termasuk tamak, tidak mau berbagi? Padahal selama ini, di hadits, di Quran...bahwa kita harus mencintai saudara seiman seperti mencintai diri sendiri. Saya punya suami yang begitu hebat, sholeh, kaya, cakep...ini orang yang paling saya cintai, bisa nggak berbagi kepada sesama muslimah. Ternyata tidak mudah AA...(terdengar audiens dan Teh Ninih sendiri tersenyum/tertawa ringan)...ngejungkel(terjungkal) juga yah? Istilahnya...AA takut sama yang lain. Tapi, subhanallah, dengan pertolongan Allah, terus diberikan pemahaman...pemahaman. Berarti saya nggak boleh mundur, ini kesempatan, harus lulus...harus lulus...harus bisa.

Itu hikmah yang kedua, dan yang terakhir, barangkali ini satu harapan dari Teteh sebagai...sebagai orang yang dipilih mendampingi AA dalam berjuang. Di saat melihat akhwat, perilaku kepada teh Rini khususnya, sangat beragam. Sampai ada yang ingin menjenggut katanya kalau ketemu, ingin menjambak, ada yang malah sampai...disihir aja katanya, A, diguna-guna. Wah, udah macem-macem. Pokoknya, subhanallah, ini sebuah pelajaran untuk saya secara pribadi...oh, berarti sikap wanita itu sangat beragam, dan saya tidak bisa menuntut akhwat sama, semua legowo, semua memaafkan...tapi inilah tanggung jawab seorang pendakwah, seperti apa yang AA tadi sampaikan. Jadi, maaf sekali...Teteh menghargai sekali yang sayang kepada teteh mungkin sangat ingin, membalas lah...kalau itu dikatakan ketidaksukaan, bagaimana menjadi seorang anak atau santrinya membela gurunya, untuk supaya tidak sakit. Tapi, tolong...berperilakulah, perilaku yang baik, karena walau bagaimanapun teteh sekarang mulai berfikir...saya bersyukur dan berterima kasih kepada teh Rini yang menjadi jalan saya bisa evaluasi, sejauh mana keseriusan(?) saya taat kepada suami, sejauh mana saya berlatih untuk berbagi, berlatih untuk tidak dengki, berlatih untuk memaafkan orang yang sepertinya menyakiti. Seperti itu A, terima kasih.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.



Alasan AA Gym memilih Teh Rini

Mengapa dipilih Alfarini? Seorang yang baru masuk ke sini (DT). Saya lebih mendasarkan kepada istikharah, satu tahun, kurang lebih. Kalau baik, mudahkan...kalau tidak baik, jangan pernah terjadi. Saya tidak memilih karena saya mencintai berlebih. Tidak bisa dipungkiri Alfarini dikaruniai sesuatu yang menarik perhatian, tetapi ...(ada satu kata yang tidak jelas)...sadar, saya tidak mau hanya karena itu.

Nah, rekan-rekan sekalian. Alfarini usianya hari ini genap 38 tahun. Alfarini, kakeknya adalah...neneknya adik-kakak dengan orangtuanya pak Habibie. Jadi, ini lahir di keluarga besar pak Habibie. SD, SMP nya di Al-Azhar, SMA di Surabaya, kuliah di UNAIR. Yang saya dengar, memiliki kecerdasan memadai, tanding dengan teh Ninih yang tidak pernah rangking 2, kecuali rangking 1 terus. IP nya 3,6. Saya pilih, diantara hikmahnya adalah karena ketabahan dan kesabarannya menghadapi situasi-situasi yang sangat berat dalam kehidupannya. Ibunya sudah stroke, ayahnya sudah uzur, pikun. Dia harus memikul tanggung jawab atas keluarganya seorang diri. Sudah janda, anaknya 3, usianya selisih setahun dengan istri saya. Dan teruji dalam situasi yang saaangat berat seperti ini, dimana saya tidak bisa mendampingi teh Rini dihina, dicaci, dimaki begitu banyak orang, dia harus menghadapinya seorang diri. Maha Suci Allah, yang membuka sedikit demi sedikit hikmah.

Sahabat saya Hari Sudarsono, yang membangun pesantren ini dari awal, baru saya tahu bahwa itu adalah saudara dekatnya, dan beliaulah, Hari Sudarsono lah yang menceritakan. Jadi, kalau selama ini ada informasi yang simpang siur, siapakah wanita ini? Jangan...jangan disisipkan intel dan sebagainya. Semakin lama, semakin saya kenali, Qiyamul Lailnya, standarnya adalah jam setengah 2 pagi, jam 2 pagi. Kesabarannya, alhamdulillah, saya syukuri. Tentu banyak kekurangan-kekurangan sebagai manusia, tetapi sesudah ijab qabul, saya sebagai suaminya memikul tanggung jawab untuk bisa membuat istri saya ini menjadi bagian dari dakwah ini. Mudah-mudahan Teteh bisa menjadi Kakak, berikut gurunya. Saya harap saudara tidak berburuk sangka kepada istri saya yang kedua ini. Dia adalah bagian dari takdir ini, teteh akan berubah menjadi lebih baik, insya Allah, syariatnya hadirnya Rini. Anak-anak saya lebih dekat dengan Allah, syariatnya dengan hadirnya Alfarini. Saya bisa belajar untuk terus mengubah diri, syariatnya adalah ditakdirkannya ada wanita bernama Alfarini.

Kenapa tidak dipilih dari anak Kyai yang sudah jadi? Mungkin takdir ini membuktikan bahwa menikahi itu harus bertanggung jawab memperbaiki, maaf, meningkatkan. Teh Ninih orangtuanya ulama, sudah jadi dari awal, saya hanya tinggal memoles. Alfarini, pengetahuan agamanya tidak sebanyak saudara-saudara, namun banyak juga pengetahuan dan pengalaman lainnya yang mungkin saudara belum memiliki. (sampai sini, rekaman terputus...)


Saya sengaja tidak memberikan kesimpulan di sini, agar tidak tercampur pendapat saya dan berita tersebut. Silahkan saja ambil kesimpulan sendiri. Sudah menjadi kewajiban saya untuk menyebarkan informasi yang sebenarnya, agar tidak terjadi "pengkaburan" informasi.

Wallahualam

S3K3L04. 141206. 11:02.
Posted by Donny @ 3:50 PM

Ada 22 orang yang cuap-cuap :

At 15 December, 2006 14:32, Anonymous Anonymous said...

jadi intinya, kang donny iraha nikahna ? wakakakak

 

At 16 December, 2006 02:39, Anonymous Anonymous said...

Nah, emang baiknya kayak gini, tapi kalo yang namanya hati udah membatu, pasti ada aja alasan untuk menjelekkan aa gym

 

At 19 December, 2006 22:36, Blogger Donny said...

aa gym fans : pengennya mah besok juga dah nikah...:))

ARS Cool : iya, insya ALlah, akan saya usahakan terus :)

qzoners : jangankan ada 'celah', tanpa celah pun orang yang hatinya membatu, pasti akan menjelek-jelekkan. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang membatu hatinya...:)

 

At 20 December, 2006 10:40, Anonymous Anonymous said...

setidaknya ini bisa dijadikan one way solution dan referen utk menghadapi "serangan demi serangan stelahnya". thanks ya udah mau membagi informasi pada qta smua trtma saya yg ammah ini dan bisa sya gunakan sbgai slh 1 "senjata" dlingkungan rumah and sekitarnya.subhanallah, semoga kita semua yg brada disini diberikan kekuatan dan dipilih oleh Allah untuk membela Dien yg mulia ini. Amiin

 

At 20 December, 2006 14:25, Anonymous Anonymous said...

cuman mau ngutip ini dari alinea ke-3 penjelasan Teh Ninih: "ketika tahu bahwa AA sudah menikah, subhanallah, pasti ini ada hikmahnya, pasti ada hikmahnya."

 

At 21 December, 2006 23:20, Blogger Donny said...

nisa : Amin...mudah-mudahan kita termasuk orang yang digolongkan Allah untuk itu.

anonymous : benar...saya juga sempat kepikiran dengan kata-kata itu sebelum dipostingkan. Apa yang ada dalam pikiran saya waktu itu..."Apakah AA Gym menikah tanpa 'sepengetahuan' teh Ninih...atau sebaliknya...?"...namun saya sih tetap berbaik sangka, bisa jadi pengertian "ketika tahu bahwa AA sudah menikah...", adalah semacam ungkapan betapa beratnya perasaan dipoligami itu setelah merasakan dan menyaksikan langsung AA menikah lagi. Wallahualam.

 

At 19 April, 2007 00:19, Anonymous Anonymous said...

Assalamualaikum....saya menukilkan ini kerana saya pernah ke Darul Tauhid, pernah ke rumah Teteh Ninih pada tahun lalu.

Benar kata pepatah, berat mata memandang, berat lagi bahu yang memikul. Semoga Allah swt permudahkan bagi mereka. Ini adalah ujian ultimate untuk seorang yang bergelar Muslimah. Jika ingin kebaikan maka baiklah jadinya. Jika tidak maka sebalikya.

Wanita mana yang sanggup di madu, tapi segalanya telah tersurat dan tertulis di Lauhul Mahfuz. Orang yang benar-benar beriman tidak akan melihat ini sebagai suatu yang memberatkan, sebaliknya ia merupakan suatu hikmah dan anugerah Ilahi.

Wahai Muslimah yang dijanjikan 'Payung Emas', isilah masamu dengan menyayangi Allah swt...ketahuilah Allah swt memilih kamu agar kamu mempunyai lebih waktu untukNya.

Dan sesungguhNya Allah swt menjadikan kita untuk beribadat kepadaNya.

Poligami adalah salah satu dari sunnah Rasulullah saw dan dibenarkan dalam Islam, oleh Allah swt sendiri.

Teteh Ninih n Teteh Rini, gunalah kesempatan ini untuk muhasabah diri ke jalanNya.

Pandangan masyarakatlah yang mengeruhkan keadaan, the expectation of perfection. Mungkin juga perfection is not as what we expect it to be. Poligami bukan suatu masalah, tetapi ia adalah rahmat. Percayalah.....

Saya sendiri telah menjalani poligami selama 12 tahun, dan Alhamdulillah kami saling menyayangi dan menjaga di antara satu sama lain. Pada mulanya saya juga tertanya-tanya mengapa saya di duga begini. Mengapa... dan mengapa.... Pernah saya tenggelam dalam kesedihan dan rejection, hampir saja nekad untuk membunuh diri. Sehingga pada suatu masa saya mendapat petunjuk dari yang Esa. Dan saya berhenti berfikiran negatif tentang poligami. Saya menerima hakikat kehidupan dengan redha.

Pernah juga saya dirayu oleh beberapa lelaki (rakan-rakan suami saya) yang ingin memperisterikan saya, dan mereka menyuruh saya meminta cerai sahaja dari suami saya. Namun tidak pernah terlintas saya melakukan demikian kerana saya tidak percaya pada cinta manusia lagi. Cinta manusia adalah dunia. Saya terasa suatu kekosongan yang amat mendalam dlm diri, lalu saya mencari jawapannya. Saya terus berusaha mendekatkan diri dengan Ilahi. Sehingga sekarang, saya telah mempunyai hati dan pendirian yang kuat tentang diri saya sendiri. Walau masih terdapat kenalan-kenalan yang meminati saya, saya rasakan hati saya telah cukup penuh kini dan tidak ada yang lain yang saya cari.... hanyalah keredhaan dan kasih sayang Allah swt.
Masa-masa yang terluang saya isikan dengan beribadat dan menghadiri majlis ilmu dan pengajian Islam. Dan saya mempunyai lebih masa untuk masyarakat dan juga diri saya sendiri. Ada yang menggelarkan saya Rabiatul Adawiyah kerana tidak memikirkan cinta dunia lagi. Rumahtangga, suami dan anak-anak adalah amanah dari Allah swt....tidak akan saya persiakan.

Dan alhamdulillah, berkat redha dan keikhlasan, rezki semakin berlimpah ruah dan hidup dalam aman damai bersama suami dan anak-anak tersayang. Madu saya juga berakhlak mulia dan okay. Anak-anak kami tiada perbedaannya dan mereka sangat akrab dan menyayangi sesama mereka.
Rumah kami berdekatan dan kami bisa pergi umrah dan holiday ke luar negara bersama-sama.

Jika kita memberi sesuatu yang kita sayangi, Allah swt akan menggantikan yang lebih baik untuk kita. Dan sebaik-baik kesudahan ialah syurga Allah swt. Sebaik-baik pemberian ialah pemberian Allah swt.

Isteri-isteri Nabi saw adalah contoh kita, lakukanlah yang lebih baik dari mereka.....suami kita bukan milik kita sebenarnya, dia milik Allah swt. Dan sesungguhnya dunia ini adalah pinjaman.

Saya bersyukur atas segala nikmat yang Allah swt berikan...semoga dapat menemuiNya dalam Husnul Khaatimah. Dan semoga kami semua dapat bersama sekeluarga dalam syurga Allah swt di akhirat kelak. Amin.

 

At 03 November, 2007 00:36, Anonymous Anonymous said...

1CfY26 actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.

 

At 03 November, 2007 01:27, Anonymous Anonymous said...

Hello all!

 

At 03 November, 2007 02:09, Anonymous Anonymous said...

Good job!

 

At 03 November, 2007 03:14, Anonymous Anonymous said...

Magnific!

 

At 03 November, 2007 04:15, Anonymous Anonymous said...

Wonderful blog.

 

At 03 November, 2007 17:46, Anonymous Anonymous said...

Magnific!

 

At 03 November, 2007 22:26, Anonymous Anonymous said...

Thanks to author.

 

At 03 November, 2007 23:27, Anonymous Anonymous said...

Wonderful blog.

 

At 04 November, 2007 01:14, Anonymous Anonymous said...

Hello all!

 

At 01 January, 2011 08:38, Anonymous Anonymous said...

"Alfarini, kakeknya adalah...neneknya adik-kakak dengan orangtuanya pak Habibie. Jadi, ini lahir di keluarga besar pak Habibie."

Hubungannya apa yaaaaa???

 

At 01 January, 2011 10:59, Anonymous Anonymous said...

1. iya y, apa hubungannya y sama p habibie???he....yg g penting d bahas juga, bokap nya bokap bokapnya lagi bokap lagi, kakaknya bokap bokapnya lagi sodaraan sama soekarno bpk proklamator biasa aj tuh, wkwkwkw
2. sekarang akhirnya cerai jg, mana suara yg ngebela ats nama islam???
3. Jangan bawa nabi ya, Rasulullah itu p1 nikah cuma punya 1 istri "Khadijah", kalo memang mau memuaskan "....." kalian-laki laki, JANGAN BAWA BAWA AGAMA DEH, maluuuu...lagian Rasul akhirnya nikah sama nenek2 kan, bukan keluarga "PEJABAT", hee....menolong???....kalo mau jujur, coba deh laki2 posisinya ditukar jadi perempuan....PEREMPUAN BERSUAMI 2, he.....sunah nabi???AL QURAN KAN BILANG HARUS ADIL, TAPI ADA YG BISA ADIL SELAIN ALLAH???SUNAH NABI???KENAPA RASUL GAK NGIJININ ALI POLIGAMI DENGAN FATIMAH, hayooo kenapa??????kalo mau muasin nafsu ngaku aja, gak usah bawa al quran dan Rasulullah deh, MALU MALU IN AJA....

 

At 05 January, 2011 07:07, Anonymous Anonymous said...

intina mah, sudah tidak ada cinta u teh ninih yg kalah cantik en bahenol dibandingin neng rini..
intina mah, neng rini, kunaon begitu tega, tidak punya tenggang rasa dengan sesama wanita, menjadi saudara u teh ninih kan tidak harus dengan memiliki suaminya..
intina mah, teh ninih nu akhirna ditingalkeun pan? hiks

 

At 12 January, 2011 13:47, Anonymous Anonymous said...

setahu sy Rasulullah itu poligaminya setelah Khadijah meninggal dunia.dan itupun harus diliat konteksnya pada saat itu, beside masa monogami Rasulullah jauh lebih lamaa drpd poligaminya.. so simpulkan sendiri yak??kalo alasannya sunnah..smoga manfaat, thanks..

 

At 26 July, 2011 14:48, Anonymous Anonymous said...

Anonymous diatas jelas perempuan, tulisannya penuh kebencian dan kedangkalan Ilmu. Apa yg dia tulis benar - benar busuk dan bodoh, dia jelas - jelas memfitnah orang - orang mulia yg dia sebut namanya.

 

At 13 December, 2016 09:46, Anonymous Anonymous said...

Gaktau sih aku bukan type cewek yg mau dimadu, Habisnya yang kedua lebih muda sih
Mestinya kalau mau niat poligami tuh mbok yang lebih tua dari istri pertama :-)

Karena cinta bs mengalahkan logika
Sodara gue juga janda anak dua bs survive tuh ga maen comot laki org, karena rezeki dan jodoh bs dicari dgn cara yg halal lab yay, insyaallah berkah. Lakinya juga mau aja hahaha karena cinta mengalahkan segala logika yg ada, be careful what you do :-)

 

Post a Comment

Copyright © 2006 Bom Bye
Design : Donny Reza