My Photo
Name:
Location: Bdg, Bgr, Jawa Barat, Indonesia

Posted At Wednesday, May 16, 2007

Nostalgia Islam dan Robin Hood
Saya selalu menikmati ketika film Robin Hood : Prince of the Thieves, yang dibintangi oleh Kevin Costner dan Morgan Freeman, diputar di layar kaca. Ada yang selalu menarik perhatian saya. Bukan tentang kisah cintanya. Bukan juga tentang pengorbanan Robin Hood demi cintanya pada Marian. Yah, saya memang menyukai soundtrack-nya yang dinyanyikan Bryan Adams...Namun, lebih dari itu, saya tertarik terhadap citra tentang hebatnya peradaban Islam saat itu. Memangnya ada?

Ada satu tokoh penting yang seringkali 'terlupakan' karena perhatian seseorang biasanya tertuju pada kisah cinta Robin Hood dan Marian. Tokoh yang memiliki peranan penting dalam film tersebut adalah Azeem (Morgan Freeman) yang berkulit hitam dan berasal dari bangsa Moor (Moro). Sejarah mencatat, bangsa Moor adalah lawan Eropa dalam Perang Salib. Artinya, mereka adalah bangsa yang beragama Islam. Saya lupa, apakah Moor itu sebutan bangsa Eropa terhadap tentara Islam, ataukah memang sebuah bangsa. Dalam film tersebut Azeem digambarkan sebagai seorang yang cerdas, rasional, bijaksana, merdeka, memenuhi sumpahnya, memiliki harga diri, tidak meminum arak (mabuk) dan berani melawan tirani, bahkan ketika hal tersebut terjadi di tanah yang jelas-jelas bukan merupakan tanah airnya, tapi justru tanah lawannya dalam perang salib. Berkarakter sekali. Karakter khas seorang muslim yang sesungguhnya. Objektivitas semacam inilah yang menjadi nilai lebih dari film tersebut, setidaknya di mata saya. Meskipun sebetulnya pembelaan dan bantuan Azeem kepada Robin Hood dalam melakukan perampokan dan pencurian terhadap para bangsawan Inggris tetap merupakan suatu kekeliruan, karena apapun alasannya perampokan dan pencurian tetap dilarang dalam Islam. Namun tidak menutup kemungkinan kondisi saat itu menuntut harus melakukannya.

Kemajuan peradaban Islam di film itu setidaknya terlihat pada beberapa hal. Pertama, dari baju zirah (baju perang) yang digunakan Azeem. Azeem bisa leluasa menggunakan pakaiannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara baju zirah tentara Eropa saat itu serba besi, yang tentunya tidak nyaman dan ribet digunakan. Konon, baju zirah Eropa tersebut juga yang menyebabkan banyak tentaranya tewas 'terpanggang' di gurun pasir ketika melakukan ekspansi ke Palestina. Kedua, dari teropong yang digunakan di awal-awal film. Lihatlah bagaimana Robin Hood terheran-heran saat itu! Ketiga, ketika Azeem membuat bom menggunakan bubuk mesiu, dan lihatlah bagaimana ekspresi teman-temannya. Oh, ya...satu lagi, pedangnya yang berbentuk sabit semakin menegaskan bahwa sosok Azeem 'berbeda'. Bandingkan dengan orang-orang Inggris yang digambarkan dalam film tersebut, kita hanya akan mendapati kebodohan: percaya takhayul, mabuk-mabukan, jorok dan terjajah. Sudah lupa lagi? Cepat cari dan sewa VCD-nya!! Hehehe...

Setting film ini bercerita di zaman Perang Salib yang mempertemukan tentara Islam pimpinan Shalahuddin Al-Ayubi dan tentara salib yang dipimpin oleh King Richards 'The Lion Heart' dari Inggris. Itu berarti terjadi ketika menjelang abad ke-12. Saya tidak tahu apakah cerita tentang Robin Hood dan Azeem adalah sebuah fakta atau fiktif, tapi yang jelas sosok Azeem dalam film tersebut menggambarkan betapa majunya peradaban Islam saat itu. Masa itu juga yang kemudian dikenal sebagai The Dark Age (Zaman Kegelapan) di Eropa, sampai beberapa abad sebelum dan sesudahnya. Sementara, saat itu adalah The Golden Age (Zaman Keemasan) bagi peradaban Islam. Hmm, saya masih belum bisa membayangkan peradaban yang 'canggih' itu.

Jenis 'penghinaan' lainnya terhadap orang-orang Inggris di film tersebut adalah ketika Azeem berteriak lantang di atas benteng dan menyemangati orang-orang Inggris untuk ikut serta menyerang Sherif dan tentaranya. "Orang-orang Inggris. Saya Azeem bla bla bla...Saya bukan orang Inggris, tapi saya berjuang bersama Robin Hood untuk melawan tirani. Berjuanglah bersama kami untuk kebebasan kalian...". Dan orang-orang Inggris menurutinya. Padahal, Azeem berkulit hitam. Kala itu, Orang Eropa tidak pernah menganggap orang-orang berkulit hitam sebagai manusia, mereka sangat rasis, bahkan ada yang menganggap orang-orang kulit hitam adalah 'produk' gagal dari Tuhan. Namun, di film itu digambarkan sangat jelas superioritas seorang kulit hitam terhadap masyarakat kulit putih.

Dan lihatlah ketika film menjelang usai, saat King Richards datang pada pernikahan Robin Hood dan Marian, sementara orang-orang Inggris membungkuk dan menundukkan kepalanya, Azeem tetap berdiri dan menatapnya dengan penuh percaya diri. Tidak satupun yang berani menegurnya. Tidak teman-temannya, tidak pengawal raja, tidak juga Robin Hood sahabatnya, bahkan King Richards pun tidak. Dan itu dilakukan di Inggris, tanah air King Richards, musuhnya dalam perang salib...luar biasa. Elegan sekali!! Sikap seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang merdeka, dan Islam lah sesungguhnya yang mampu 'mengajarkan' kemerdekaan itu. Ah, andai pemimpin-pemimpin kita bisa bersikap seperti itu...

Ada perbedaan versi sosok Azeem antara film tersebut dengan film seri Robin Hood yang pernah diputar di stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Dalam versi film seri, Azeem digambarkan berwajah 'mendekati' Arab, berkumis, berjenggot dan berambut gondrong. Sementara dalam versi Kevin Costner, Azeem berambut tipis mendekati botak, berkulit hitam dan jelas-jelas jauh dari wajah Arab. Namun, keduanya sama-sama memakai baju zirah berwarna hitam. Saya lupa apakah di film seri tersebut Azeem juga berasal dari bangsa Moor atau bukan, yang jelas kedua Azeem memiliki kelebihan dalam hal penguasaan teknologi dan kecerdasan.

Saya jadi berpikir, jika satu orang sosok seperti Azeem saja bisa melakukan pembebasan suatu masyarakat, apakah lagi jika sosok semacam itu bertebaran di muka bumi ini? Tindakannya adalah solusi bagi orang-orang disekitarnya. Namun, dibalik kedigdayaannya itu, Azeem juga masih bisa bersikap rendah hati dan bijaksana ketika berkata..."Tidak ada niat yang tidak sempurna. Yang ada hanyalah manusia yang tidak sempurna." Pada sosok Azeem kita juga bisa mendapati tahapan-tahapan diri yang oleh Anis Matta disebut sebagai afiliasi, partisipasi dan kontribusi. Jika sosok seperti Azeem saja sudah bisa memperbaiki keadaan suatu masyarakat, terlalu agung rasanya jika sosok seperti Rasulullah yang 'harus' muncul. Terlepas dari apakah sosok Azeem pernah ada atau tidak, entah sesuai dengan gambaran tersebut atau tidak, film tersebut setidaknya berhasil 'mengajari' saya bagaimana seharusnya bersikap dalam masyarakat. Terus terang saya masih 'bermasalah' dalam hal itu. Jangankan sampai berkontribusi, berpartisipasi saja jarang.

S 3 k 3 l 0 4. 160507. 02.07.

Labels: ,

Posted by Donny @ 10:00 PM

Ada 15 orang yang cuap-cuap :

At 24 May, 2007 10:38, Blogger Awan Diga Aristo said...

yap, sepakat, gw jg suka tokoh azeem di filem itu.

tapi gw gatau nih, penyebutan "moor" pada saat itu setau gw mengacu ke semua orang muslim. Jadi ga peduli orang itu berasal dari tunisia, spanyol, syria, ato arab, orang eropa menyebutnya dengan "moor".

tapi memang, penyebutan "moor" ini mengacu ke "maroko", salah satu negeri muslim yang ketika itu bernama "maghribi". Nah, apakah tokoh azeem itu berasal dari maroko atau tunisia, gatau juga. perkaranya, pusat peradaban muslim di afrika saat itu adalah tunisia, bukan maroko.

(komen ga penting)

 

At 25 May, 2007 21:47, Anonymous Anonymous said...

Akhirnya lihat2 Wiki juga...
http://en.wikipedia.org/wiki/Moors, kalau di http://en.wikipedia.org/wiki/Robin_Hood, Azeem sih disebutnya Saracen, kalau ini kan jelas, merujuknya ke Tentara Islam

 

At 01 June, 2007 13:02, Anonymous Anonymous said...

Iya, jadi ingat film ini nih. Film ini bagus justru bukan karena tokoh sentralnya (Robin Hood), tetapi justru karena tokoh bernama Azeem :)

 

At 02 November, 2007 09:13, Anonymous Anonymous said...

YtQaaI The best blog you have!

 

At 03 November, 2007 00:06, Anonymous Anonymous said...

G07q9q Good job!

 

At 03 November, 2007 01:04, Anonymous Anonymous said...

Hello all!

 

At 03 November, 2007 01:52, Anonymous Anonymous said...

Please write anything else!

 

At 03 November, 2007 02:40, Anonymous Anonymous said...

Good job!

 

At 03 November, 2007 03:45, Anonymous Anonymous said...

Nice Article.

 

At 03 November, 2007 17:22, Anonymous Anonymous said...

Hello all!

 

At 03 November, 2007 21:56, Anonymous Anonymous said...

Magnific!

 

At 03 November, 2007 23:00, Anonymous Anonymous said...

actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.

 

At 04 November, 2007 00:04, Anonymous Anonymous said...

Thanks to author.

 

At 04 November, 2007 00:54, Anonymous Anonymous said...

Nice Article.

 

At 04 November, 2007 12:50, Anonymous Anonymous said...

Jbbto9 write more, thanks.

 

Post a Comment

Copyright © 2006 Bom Bye
Design : Donny Reza