My Photo
Name:
Location: Bdg, Bgr, Jawa Barat, Indonesia

Posted At Thursday, November 22, 2007

Mau Kaya? Ngemis Aja!!

Surat Pembaca koran Pikiran Rakyat hari Rabu kemarin, 21 Nopember 2007, memuat sebuah cerita yang sebetulnya sangat memprihatinkan, tapi saya sempat terbahak-bahak juga membacanya. Sewaktu sedang mengobrol di depan kamar salah satu teman kost-an saya, tiba-tiba saya disodori koran tersebut “nih, baca…!” katanya.

Penulis surat pembaca tersebut menceritakan soal pengalamannya dengan pengemis. Ketika dia sedang duduk-duduk di pelataran Masjid Agung Bandung, tiba-tiba datang pengemis sedang menggendong anaknya, dengan tampang yang memprihatinkan. Bilangnya sih, “belum makan 2 hari“. Karena merasa iba, penulis tersebut, yang ternyata seorang mahasiswi Fikom Unpad, berniat memberi uang sebesar Rp. 5000. Namun, sebelum sempat diberikan, tiba-tiba terdengar ringtone HP, konon lagu dari group band Ungu. Tiba-tiba saja, pengemis tersebut misah-misuh merogoh tasnya dan mengeluarkan…jreng…HP Nokia terbaru, dan lebih bagus daripada si mahasiswi tersebut. Konon pengemis tersebut mengatakan…”nanti telpon lagi, saya sedang kerja sekarang.

Pengalaman lain, baru saya alami sebelum menulis ini. Ketika jaga warnet, datang seorang pengemis. Seperti biasa, saya dan teman-teman di warnet itu selalu memberi kepada setiap pengemis yang datang. Saya memberi Rp. 1000 kepada pengemis itu. Namun, tiba-tiba pengemis itu meminta untuk menukar seluruh uang receh miliknya. Setelah dihitung-hitung, total uang yang ditukarkan sebanyak Rp. 40.000. Whew!! Lebih besar daripada gaji harian seluruh pegawai warnet itu. Gila, itu baru setengah hari…misalkan dia mendapatkan tambahan Rp. 40.000 lagi setengah hari berikutnya, total dia dapat Rp. 80.000. Misalkan dia ‘kerja’ selama 6 hari/minggu. Dia sudah ‘menghasilkan’ uang’ lebih dari Rp. 1.800.000/bulan. Weleh-weleh…!!

Cerita lain, sewaktu saya dan teman duduk di kursi depan sebuah angkot. Saat itu, kami melihat seorang pengemis yang memang sangat mengkhawatirkan, lebih-lebih karena secara fisik, dia memang cacat. Ketika saya dan teman saya ngobrol ‘mengasihani’ orang tersebut, tiba-tiba sopir angkot tersebut menimpali. “Wah, dia tuh sehari bisa dapat 400 ribu, kalau lagi sepi juga bisa dapat 200 rb. Dia udah punya 4 buah motor, dan anak-anaknya bisa kuliah. Rumah nya aja loteng.” Dan tiba-tiba, saya ingin mengutuk…

C 1 H 3 U L 4 17 6. 221107. 15.07

Labels: ,

Posted by Donny @ 3:24 PM

Ada 4 orang yang cuap-cuap :

At 23 November, 2007 08:06, Anonymous Anonymous said...

Baca paragraf 2 langsung agk bs nahan ketawa :)) sekaligus geraammm.

Itulah klo ngemis dijadikan profesi Don. Keknya perlu pengemis pun layak dikenai ketentuan bayar PPH, secara penghasilan tahunannya sudah melebihi PTKP :)

Minta ijin copy n forward postingan ini ke temen2 saya di kantor ya Don...

 

At 23 November, 2007 17:15, Blogger Achmad Dafiq said...

makanya, saya ga pernah ngasih duit ke pengemis lg.

 

At 23 November, 2007 21:32, Blogger anugerah perdana said...

Kalo yg lagi rame di milis2 mah ada gerakan ngasih permen/makanan ringan buat pengemis.

Sebagai ganti duit yang alokasinya suka ga bertanggungjawab.

Mungkin akang yg diatas saya udah ngamalin kali ya.

Kalo saya sih tentatif, tapi seringnya mah lewat lembaga aja. Da mereka udah sangat sering "berkubang lumpur" di kasus2 ginian

 

At 24 November, 2007 05:03, Blogger Donny said...

@hanum: monggo mbak, silahkan ;)
@achmad dafiq: mudah-mudahan ada yang masih bisa dikasih ke mereka, do'a misalnya? ;)
@agah : saya juga lebih memilih memberikan ke lembaga semacam DPU atau Rumah Zakat sih gah, lebih kelihatan hasilnya

 

Post a Comment

Copyright © 2006 Bom Bye
Design : Donny Reza