New on KATAPENGANTAR
Lari di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), meskipun tidak serutin dulu lagi, tetap merupakan aktivitas favorit saya. Sabuga merupakan salah satu tempat pelarian saya ketika kepala sudah terasa sangat penat atau ketika sedih, marah dan ketika hati merasa terganggu. Berlari, sampai batas terlelah fisik, sampai tidak sanggup untuk berlari lagi, sampai kepayahan bernafas, sampai akhirnya terduduk lemas di pinggiran track lari tersebut.
Setelah lelah, saya biasanya beristirahat di pinggir lapangan, dan mengamati…segala macam. Jika pagi, saya duduk di sekitaran jalan masuk karena memang tempatnya teduh. Sementara jika sore, saya biasanya duduk di rumput-rumput dan bersandar pada pagar. Bisa 1 jam, bahkan lebih, ketika melakukan aktivitas ini, lebih lama daripada larinya. Masih banyaknya pohon-pohon di sekitar Sabuga semakin membuat saya betah berlama-lama, bahkan jika sore hari, saya pernah melakukannya sampai tempat itu akan ditutup. Kalau pagi hari, apalagi di hari Sabtu atau Minggu yang biasanya sangat ramai, saya sering melakukan aktivitas ini sampai lintasan lari benar-benar sepi.
Sejujurnya, kegiatan ‘beristirahat’ inilah yang paling saya sukai. Tersenyum sendiri menyaksikan bagaimana bayi belajar berlari atau mengikuti tingkah polahnya. Terperangah sendiri ketika menyaksikan wanita-wanita yang salah kostum. Terkagum-kagum menyaksikan seorang kakek masih sanggup mengelilingi lapangan Sabuga dengan jumlah keliling dan waktu yang lebih lama dari kebanyakan pemuda yang berlari di sana. Iri dengan mereka yang bermain sepak bola, sementara saya hanya menonton. Mengawasi wanita cantik yang belum tentu setiap saat bisa kita lihat :D. Ratusan wajah yang selalu baru dan betapa herannya saya karena tidak satu pun yang saya kenal. Namun, lebih dari itu, saya banyak melakukan kontemplasi dan melamun di tengah-tengah keramaian itu.
Entahlah. Ketika badan sudah terasa sangat lelah, saya bisa kembali berfikir jernih terhadap berbagai macam hal. Barangkali tempat yang luas memang berpengaruh terhadap kelapangan hati dan keluasan berfikir juga, dan itu sering saya rasakan ketika berisitirahat itu.
Ada banyak hal yang saya pikirkan. Nasib, rencana masa depan, ide-ide, merenung…macam-macam. Namun, hal tersebut hanya bisa saya lakukan ketika sendiri. Jika ada teman, saya tidak bisa melakukan itu, karena biasanya mereka mengajak pulang lebih cepat. Oleh sebab itulah, seringkali saya melakukannya sendirian. Bukan hanya lari saja, tapi hampir setiap aktivitas yang sifatnya ‘mengunjungi’ suatu tempat, saya memilih untuk sendirian. Saya sering tidak merasa enak ketika ingin berlama-lama di suatu tempat, sementara ada teman yang sudah ingin dan mengaajak pulang.
Setelah puas disibukan dengan ‘dunia sendiri’, dan ketika badan sudah pulih dari rasa lelah, biasanya saya masih ingin mengelilingi lintasan itu dengan berjalan kaki, sebelum akhirnya pulang. Dengan energi baru atau dengan cara pandang baru terhadap berbagai macam hal. Siap untuk menghadapi kejutan-kejutan yang masih akan selalu diberikan oleh dunia ini.
C 1 H 3 U L 4 17 6. 031207. 02.50
IT World
Ilmu Komputer SDA-Indonesia Indonesia Oracle User Group Internet Society Indonesia IT CENTER Java User Group Linux.Or.Id Masyarakat Telekomunikasi MIFTA (Muslim Information Technology) Microsoft User Group Indonesia NaFES (National Forum For EGov Studies) Oracle Base Dba-Oracle Pandu.Org Pendidikan Network Kelompok Pengguna PHP Indonesia (PHPUG) Software RI Master Web NDC (Indonesian .NET Developer 2) Indonesia Telecommunications User Group (id.tug) The Indonesia Infocosm Business 2 (i2bc) DiskusiWeb Buku Web Linux Help
Media
Antara Benpinter BisnisIndonesia Business Week Indonesis CyberTech CBN eBizzAsia Indocommit InfoKomputer Kompas Komputek Komputer Aktif Koran Tempo Media Indonesia Metro TV Neotek PC Magazine PC Media PCplus Republika Swa Telset Tren Digital
Blog World
Sponsor
At 03 December, 2007 14:48,
wadiyo said...
dunia memang indah....