Psycho Avatar

Posted At Sunday, May 27, 2007

Today Minds
1. Dapat lagu bagus lagi untuk menemani lari pagi, judulnya Spacebound, dari Evo. Bikin lari jadi semangaddddd!!

2. Tulisan saya Istiqamah Kuadrat dan Seri Takdir II : Allah Programmer Terhebat jadi nominasi lagi di Pemilihan Top Posts Mar-Apr 2007. Aha...Aha!

3. Biar kunikmati kerinduan ini...(ayo, tebak-tebakan, lirik ini diambil dari lagu apakah?) Hmm, rindu sama...(tebak-tebakan lagi!!) Hwehehe...

4. Saya sangat lelah hari ini...tapi saya benar-benar menikmati hari ini.

5. Aduh, tunduh pisan kieu...bantal...bantal...!!

6. Wah, 2 hari berturut-turut 'disuguhin' gurame...!! Gede-gede pula...Poll!! Apa lagi yang lebih nikmat daripada menikmati makanan favorit yang tidak bisa dinikmati setiap saat...?? Dan...gratis!! Ck ck ck...

7. Lu lagi ngapain sih?

8. Lagi nulis-nulis aja, emang kenapa?

9. Kalau nulis tuh yang jelas atuh...!!

10. Ah, biarin aja, nggak tiap hari ini nulis-nulis yang nggak jelas.

11. Eh, itu ada yang 'lucu'!!

12. Mana...mana??

13. Huu...dasar!!

14. Hehe...

S 3 k 3 l 0 4. 270507. 23.16

Labels:

Posted At Friday, May 18, 2007

Gak Jelas
Kau yang mulai...
Kau yang mengakhiri....
Ah, sudahlah...

NB : Hayo! Dilarang su'udzhan...:p

S 3 k 3 l 0 4. 180507. 20.13

Labels:

Posted At Wednesday, May 16, 2007

Nostalgia Islam dan Robin Hood
Saya selalu menikmati ketika film Robin Hood : Prince of the Thieves, yang dibintangi oleh Kevin Costner dan Morgan Freeman, diputar di layar kaca. Ada yang selalu menarik perhatian saya. Bukan tentang kisah cintanya. Bukan juga tentang pengorbanan Robin Hood demi cintanya pada Marian. Yah, saya memang menyukai soundtrack-nya yang dinyanyikan Bryan Adams...Namun, lebih dari itu, saya tertarik terhadap citra tentang hebatnya peradaban Islam saat itu. Memangnya ada?

Ada satu tokoh penting yang seringkali 'terlupakan' karena perhatian seseorang biasanya tertuju pada kisah cinta Robin Hood dan Marian. Tokoh yang memiliki peranan penting dalam film tersebut adalah Azeem (Morgan Freeman) yang berkulit hitam dan berasal dari bangsa Moor (Moro). Sejarah mencatat, bangsa Moor adalah lawan Eropa dalam Perang Salib. Artinya, mereka adalah bangsa yang beragama Islam. Saya lupa, apakah Moor itu sebutan bangsa Eropa terhadap tentara Islam, ataukah memang sebuah bangsa. Dalam film tersebut Azeem digambarkan sebagai seorang yang cerdas, rasional, bijaksana, merdeka, memenuhi sumpahnya, memiliki harga diri, tidak meminum arak (mabuk) dan berani melawan tirani, bahkan ketika hal tersebut terjadi di tanah yang jelas-jelas bukan merupakan tanah airnya, tapi justru tanah lawannya dalam perang salib. Berkarakter sekali. Karakter khas seorang muslim yang sesungguhnya. Objektivitas semacam inilah yang menjadi nilai lebih dari film tersebut, setidaknya di mata saya. Meskipun sebetulnya pembelaan dan bantuan Azeem kepada Robin Hood dalam melakukan perampokan dan pencurian terhadap para bangsawan Inggris tetap merupakan suatu kekeliruan, karena apapun alasannya perampokan dan pencurian tetap dilarang dalam Islam. Namun tidak menutup kemungkinan kondisi saat itu menuntut harus melakukannya.

Kemajuan peradaban Islam di film itu setidaknya terlihat pada beberapa hal. Pertama, dari baju zirah (baju perang) yang digunakan Azeem. Azeem bisa leluasa menggunakan pakaiannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara baju zirah tentara Eropa saat itu serba besi, yang tentunya tidak nyaman dan ribet digunakan. Konon, baju zirah Eropa tersebut juga yang menyebabkan banyak tentaranya tewas 'terpanggang' di gurun pasir ketika melakukan ekspansi ke Palestina. Kedua, dari teropong yang digunakan di awal-awal film. Lihatlah bagaimana Robin Hood terheran-heran saat itu! Ketiga, ketika Azeem membuat bom menggunakan bubuk mesiu, dan lihatlah bagaimana ekspresi teman-temannya. Oh, ya...satu lagi, pedangnya yang berbentuk sabit semakin menegaskan bahwa sosok Azeem 'berbeda'. Bandingkan dengan orang-orang Inggris yang digambarkan dalam film tersebut, kita hanya akan mendapati kebodohan: percaya takhayul, mabuk-mabukan, jorok dan terjajah. Sudah lupa lagi? Cepat cari dan sewa VCD-nya!! Hehehe...

Setting film ini bercerita di zaman Perang Salib yang mempertemukan tentara Islam pimpinan Shalahuddin Al-Ayubi dan tentara salib yang dipimpin oleh King Richards 'The Lion Heart' dari Inggris. Itu berarti terjadi ketika menjelang abad ke-12. Saya tidak tahu apakah cerita tentang Robin Hood dan Azeem adalah sebuah fakta atau fiktif, tapi yang jelas sosok Azeem dalam film tersebut menggambarkan betapa majunya peradaban Islam saat itu. Masa itu juga yang kemudian dikenal sebagai The Dark Age (Zaman Kegelapan) di Eropa, sampai beberapa abad sebelum dan sesudahnya. Sementara, saat itu adalah The Golden Age (Zaman Keemasan) bagi peradaban Islam. Hmm, saya masih belum bisa membayangkan peradaban yang 'canggih' itu.

Jenis 'penghinaan' lainnya terhadap orang-orang Inggris di film tersebut adalah ketika Azeem berteriak lantang di atas benteng dan menyemangati orang-orang Inggris untuk ikut serta menyerang Sherif dan tentaranya. "Orang-orang Inggris. Saya Azeem bla bla bla...Saya bukan orang Inggris, tapi saya berjuang bersama Robin Hood untuk melawan tirani. Berjuanglah bersama kami untuk kebebasan kalian...". Dan orang-orang Inggris menurutinya. Padahal, Azeem berkulit hitam. Kala itu, Orang Eropa tidak pernah menganggap orang-orang berkulit hitam sebagai manusia, mereka sangat rasis, bahkan ada yang menganggap orang-orang kulit hitam adalah 'produk' gagal dari Tuhan. Namun, di film itu digambarkan sangat jelas superioritas seorang kulit hitam terhadap masyarakat kulit putih.

Dan lihatlah ketika film menjelang usai, saat King Richards datang pada pernikahan Robin Hood dan Marian, sementara orang-orang Inggris membungkuk dan menundukkan kepalanya, Azeem tetap berdiri dan menatapnya dengan penuh percaya diri. Tidak satupun yang berani menegurnya. Tidak teman-temannya, tidak pengawal raja, tidak juga Robin Hood sahabatnya, bahkan King Richards pun tidak. Dan itu dilakukan di Inggris, tanah air King Richards, musuhnya dalam perang salib...luar biasa. Elegan sekali!! Sikap seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang merdeka, dan Islam lah sesungguhnya yang mampu 'mengajarkan' kemerdekaan itu. Ah, andai pemimpin-pemimpin kita bisa bersikap seperti itu...

Ada perbedaan versi sosok Azeem antara film tersebut dengan film seri Robin Hood yang pernah diputar di stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Dalam versi film seri, Azeem digambarkan berwajah 'mendekati' Arab, berkumis, berjenggot dan berambut gondrong. Sementara dalam versi Kevin Costner, Azeem berambut tipis mendekati botak, berkulit hitam dan jelas-jelas jauh dari wajah Arab. Namun, keduanya sama-sama memakai baju zirah berwarna hitam. Saya lupa apakah di film seri tersebut Azeem juga berasal dari bangsa Moor atau bukan, yang jelas kedua Azeem memiliki kelebihan dalam hal penguasaan teknologi dan kecerdasan.

Saya jadi berpikir, jika satu orang sosok seperti Azeem saja bisa melakukan pembebasan suatu masyarakat, apakah lagi jika sosok semacam itu bertebaran di muka bumi ini? Tindakannya adalah solusi bagi orang-orang disekitarnya. Namun, dibalik kedigdayaannya itu, Azeem juga masih bisa bersikap rendah hati dan bijaksana ketika berkata..."Tidak ada niat yang tidak sempurna. Yang ada hanyalah manusia yang tidak sempurna." Pada sosok Azeem kita juga bisa mendapati tahapan-tahapan diri yang oleh Anis Matta disebut sebagai afiliasi, partisipasi dan kontribusi. Jika sosok seperti Azeem saja sudah bisa memperbaiki keadaan suatu masyarakat, terlalu agung rasanya jika sosok seperti Rasulullah yang 'harus' muncul. Terlepas dari apakah sosok Azeem pernah ada atau tidak, entah sesuai dengan gambaran tersebut atau tidak, film tersebut setidaknya berhasil 'mengajari' saya bagaimana seharusnya bersikap dalam masyarakat. Terus terang saya masih 'bermasalah' dalam hal itu. Jangankan sampai berkontribusi, berpartisipasi saja jarang.

S 3 k 3 l 0 4. 160507. 02.07.

Labels: ,

Posted At Sunday, May 13, 2007

Tersanjung
Kang Shodiq memang penuh kejutan...!
Sudah berkali-kali saya dibikin 'tersanjung' oleh beliau. Bikin saya tambah pede untuk selalu menulis. Setujukah teman-teman dengan 'pendapat' kang Shodiq tersebut?

NB : sudah ada resensi buku di katapengantar.blogspot.com

S 3 k 3 l 0 4. 130507. 14.41

Labels:

Posted At Wednesday, May 09, 2007

Peresmian
Katapengantar resmi launching pada hari ini, dengan disaksikan semut-semut di sekitar meja komputer warnet. Pun seekor cicak di langit-langit warnet. Memang belum ada tulisan atau resensi, baru desain tampilannya saja, itu pun masih akan melalui tahapan perbaikan lagi di sana-sini. Mungkin dalam seminggu ke depan tampilannya akan 'diobrak-abrik' lagi. New-blogger layout script berbeda dengan old-blogger template script yang lebih sederhana. New-blogger menggunakan XML dan XSLT, sehingga masih saya pelajari karakteristiknya. Saat ini saya putuskan menggunakan template lama dulu, untuk selanjutnya akan saya ganti dengan layout baru dari new-blogger. Ada beberapa fasilitas di new-blogger yang tidak ada di old-blogger yang akan saya manfaatkan.

Buku pertama yang akan saya 'ceritakan' rencananya adalah Filosofi Naif karya Onno W.Purbo. Oci rencananya akan menambah sebuah 'cerita' lagi dari sebuah buku yang tidak saya ketahui judulnya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat. :)

S 3 k 3 l 0 4. 090507. 19.45

Labels:

Posted At Monday, May 07, 2007

Buku Baru dan Blog Baru
Dalam satu minggu terakhir, berbarengan dengan beberapa event yang ada di kota Bandung, saya 'berhasil' menambah tumpukan buku di kamar saya dan bikin kamar saya jadi semakin berantakan. Buku-buku tersebut antara lain :

1. Muqaddimah (Ibnu Khaldun)
2. Dari Gerakan Ke Negara (Anis Matta)
3. Pengantar Memahami Tafsir Al-Quran (Ibnu Taimiyah)
4. Makelar Dongeng Holocoust : Catatan Perjalanan dari Dalam Israel (Rakhmat Jaenal)
5. Membendung Liberalisme (Prof. K.H Ali Yafie dkk)
6. Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber (Onno W. Purbo)
7. Islamia (Jurnal INSISTS)
8. Suara Hidayatullah (Tabloid)

Buku 1 dan 8 saya dapatkan di Salman. Setelah lama mencari buku 1, ternyata saya dapatnya nggak jauh-jauh. Sementara buku 8, sepertinya selanjutnya saya akan berlangganan. Setelah memiliki 2 edisi, saya merasa cukup puas dengan materi di dalamnya. Suara Hidayatullah merupakan tabloid keluaran Hidayatullah, seperti Risalah yang merupakan keluaran PERSIS.

Sementara itu buku 2, saya dapatkan sebagai fasilitas dari acara bedah buku yang bertajuk "Dari Gerakan ke Negara, Dari Bangku Kuliah ke Bangku Istana" yang diadakan oleh GAMAIS ITB. Covernya berbeda dengan versi aslinya, dimodifikasi sesuai tuntutan acara. Acara tersebut diisi oleh Anis Matta (Sekjen PKS) sebagai pembicara utama. Adhyaksa Dault (Menpora) yang direncanakan hadir, tidak datang karena menuruti perintah Presiden SBY untuk tidak meninggalkan kota Jakarta.

Sementara sisanya (buku 3,4,5,6 dan 7) saya beli di acara Islamic Book Fair (IBF)2007, yang kali ini diselenggarakan di Be Mall, bukan di Landmark Braga. Seingat saya, IBF yang diadakan di Jakarta 'isinya' lebih variatif. Meskipun mengusung nama islamic, tapi masih bisa ditemukan buku-buku yang bertema bukan Islam. Hal itu tidak terjadi di IBF Bandung. Bukunya 95% memang buku-buku islami. Hampir semua stand memajang buku yang sama, inilah yang saya sesali. Beberapa penerbit atau agen yang biasanya ikut serta, kali ini tidak saya temukan.

Namun, saya pun bisa berbahagia karena akhirnya bisa memiliki buku Filosofi Naif dan Jurnal Islamia. Filosofi Naif sudah ditarik dari peredaran, sementara Jurnal Islamia sulit didapatkan di Bandung. Tidak seperti buku-buku Pak Onno yang lainnya, sesuai judulnya, Filosofi Naif memang lebih filosofis.

Jurnal Islamia merupakan terbitan INSISTS (Institute for the Study of Islamic Tought and Civilization). Saya membelinya karena saya sedang concern terhadap permasalahan pemikiran dalam Islam. Selain itu juga sebagai upaya saya untuk membendung pemikiran-pemikiran dari JIL (Jaringan Islam Liberal). Meskipun saya masih cetek dalam hal ini, tapi membekali diri kan tidak ada salahnya. Bagi saya, JIL adalah parasit dalam tubuh Islam di Indonesia. Isi dari Islamia memang cukup 'berat', jarang didapatkan Hadits atau ayat-ayat Al-Quran, lebih dekat ke filsafat. Untuk melengkapi ketertarikan saya terhadap masalah JIL tersebut, saya membeli juga buku Membendung Liberalisme.

Selain buku baru, ada lagi yang baru, yaitu 2 blog yang rencananya akan saya kelola. Pertama adalah katapengantar.blogspot.com dan indoenglish.wordpress.com. Katapengantar adalah jawaban saya atas permintaan resensi buku-buku yang saya baca. Jadi, rencananya blog tersebut akan berisi review dari sebuah buku. Tentunya dengan cara dan gaya saya. Selain itu, saya mengajak juga Oci untuk menjadi kontributornya. Maka, jadilah sebuah 'project' antara saya dan Oci.

Indoenglish lebih merupakan keinginan saya untuk menghadirkan sebuah blog yang berisi tentang bagaimana belajar bahasa Inggris yang baik. Saya hanya sebagai editor dan penggagas saja, tulisan akan diisi oleh Nana, salah satu kenalan saya di dunia maya yang memang ahli dibidang itu. Inginnya saya sih menggunakan Bahasa Indonesia, tapi ternyata yang bersangkutan mengalami kesulitan. Jadi, saya bebaskan saja. Sebetulnya tujuan utamanya adalah agar saya bisa belajar bagaimana ber-English yang baik dari dia. Sebab English saya masih amburadul. Btw, Opie dan Salis, bersediakah menyumbang tulisan? Kok, perempuan semua yang diajak? Lha, mereka ahlinya kok! Kedepannya, saya berencana juga untuk membuat blog yang membahas tentang fotografi dan tutorial, karena belajar yang paling efektif sebetulnya adalah sambil mengajarkan juga. Bukan karena sok tahu, tapi lebih bersifat share (berbagi). Jadi, rajin-rajin saja berkunjung ke blog-blog tadi, insya Allah akan bermanfaat.

S 3 K 3 l 0 4. 070507. 22.12

Labels: ,

Posted At Saturday, May 05, 2007

Alastu Birobbikum?
Tulisan kali ini adalah sebuah penepatan janji terhadap Opie yang sudah lama sekali terbengkalai. Dia meminta saya untuk membahas tentang apakah setiap orang adalah muslim sejak lahir? Kira-kira begitu pertanyaannya. Sebetulnya saya heran juga, yang lulusan pesantren itu siapa sih Pie? Saya atau kamu? ;)) Seharusnya kan saya yang banyak nanya sama dirimu tentang masalah-masalah Agama, kumaha ieu teh? Aya-aya wae...(pake logatnya Jarwo di Republik Mimpi) :D

Saya kira tulisan kali ini tidak akan terlalu panjang, soalnya dalam perspektif Islam sudah jelas. Ayat Qur'an nya jelas, Haditsnya juga Sahih. Dalam Al-A'Raaf:172, Allah berfirman :

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Al-A'raaf:172)


Dalam ayat 172, pertanyaan "Alastu Birobbikum (Bukankah Aku Tuhanmu?)" dilakukan sebelum manusia lahir dan ditanyakan kepada keturunan anak-anak Adam (manusia). Itu artinya, pertanyaan tersebut ditanyakan kepada seluruh manusia. Sejak zaman Adam, hingga kiamat nanti. Dan seluruh manusia menjawab: "Balaa, Syahidnaa (Betul, kami menjadi saksi)". Itulah syahadat pertama manusia. Kapan dan di mana? Wallahualam. Dalam buku ESQ, Ary Ginanjar Agustian menyebut kejadian tersebut dengan istilah "Anggukan Universal". Maka, ketika manusia lahir, fitrahnya adalah seorang Muslim. Kita memang tidak bisa mengingat kejadian tersebut, oleh karena itu Allah mengingatkan melalui Al-A'raaf:172. Memilih percaya atau tidak, itu adalah bagian dari keimanan kita.

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa setiap bayi terlahir sebagai Muslim, orangtuanya lah yang menjadikan anak tersebut menjadi Nasrani, Yahudi atau Majusi. Kalau boleh saya tambahkan, termasuk Agama-agama lain juga. Dengan adanya keterangan Hadits tersebut, semakin menguatkan isi dari 'Al-Araaf:172.

Mungkin, kita pernah mendapatkan pertanyaan : "jika orang yang non-muslim masuk Islam harus melakukan syahadat, trus yang terlahir dari keluarga muslim, kapan syahadatnya?". Sebetulnya, Al-A'raaf:172 dan hadits di atas sudah menjawab pertanyaan tersebut. Intinya, semua orang adalah muslim pada mulanya. Jika Islam dianalogikan sebagai rumah, syahadat adalah pintu masuk ke dalam rumah tersebut. Jika orang-orang dari luar rumah tersebut ingin masuk ke dalam rumah, etikanya tentu harus mengetuk pintu dulu agar dibukakan dan bisa masuk ke dalam rumah. Nah, jika muslim adalah penghuni rumah tersebut, apa perlunya mengetuk pintu rumah tersebut? Mengucapkan syahadat diperlukan untuk orang-orang yang 'keluar' dari Islam, jika sejak lahir kita di dalam Islam, untuk apa lagi kita mengucapkan syahadat? Kita kan tidak pernah keluar dari rumah tersebut, tentu aneh kalau kemudian kita harus mengetuk pintu. Bedakan antara syahadat dan mengucapkan syahadat. Syahadat adalah pintu, batas antara muslim dan non-muslim. Sedangkan mengucapkan syahadat adalah mengetuk pintu, jika mengetuknya benar, pintu akan terbuka, dan orang-orang di dalamnya akan selalu menyambut dengan senang hati.

Sebetulnya yang paling menarik adalah tujuan dari diingatkannya kejadian tersebut oleh Allah.
Agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (Al-A'raaf:173)


Argumen yang bisa dimengerti, namun ternyata tidak berarti dihadapan Allah. Karena apa? Karena manusia memiliki akal yang bisa digunakan untuk mengetahui kebenaran. Kecuali tidak ada satu pun informasi mengenai Islam atau tidak mendengar tentang Islam sama sekali, masalahnya lain lagi. Dalam sejarah Islam, Salman dikenal sebagai seorang pencari kebenaran sejati yang berpetualang jauh ke luar kampung halamannya. Meskipun orangtuanya Majusi, tapi dia 'tidak puas' dengan agamanya itu. Maka dicarilah kebenaran itu. Sehingga akhirnya dia menemukan Islam, dan meninggal dalam pelukan Islam. Jadi, terlahir sebagai anak dari orangtua yang non-muslim, tidak bisa dijadikan alasan untuk lepas dari hukuman. Makanya, terlahir sebagai muslim adalah sesuatu yang sangat saya syukuri.

Maaf kalau bahasan tentang ini kurang mendalam, hanya itu yang terpikir oleh saya. Mungkin karena bagi saya masalah ini sudah cukup jelas (atau kurang bahan) :D. Wallahualam.

S 3 k 3 l 0 4. 010507. 00.40.

Labels: ,

Copyright © 2006 Bom Bye
Design : Donny Reza